2010-03-26

bangsa yang terluka



aku tak dapat memperindah kata-kata
ketika ku menulis tentang indonesia


seakan penaku tak pernah mau bersahabat dan enggan untuk menjabat
hingga kini ku hanya menulis bebas lepas tanpa mengenal majas
segalanya berubah...,
secangkir kopi yang menemani pagi..,
seakan berubah menjadi secangkir emosi
ketika ku melihat demokrasi 
justru menjadi sebuah polusi..,


dan sebuah keadilan hanya didapat mereka yang berdasi dan duduk dijajaran kursi..,
ini bukan sebuah majas tautologi ataupun personifikasi.., 
bukan pula sebuah penggalan paragraf narasi ataupun deskripsi
tapi sebuah kejujuran hati dan sebuah persuasi untuk membangkitkan indonesia kembali..,





masih tentang semngat hidupku...myang selalu berjalan mengiringi waktu


hemmm..........detik telah mengajari aku untuk lapang hingga aku bijak untukm memilih???? apa ada yang salah dengan pertnyaan ini..., berharap kepada sesorang yang mengharapkan orang lain?? skit mungkin hingga mungkin tak snggup untuk bangkit

:)



Wahai diriku….apa yang memberatkan langkah mu?

Apa yang menghalangimu untuk menambah imanmu?

Wahai diriku, betapa kau menjadi manusia yang angkuh….betapa dirimu selalu hanyut dalam tidur malammu yang panjang tanpa pernah menemui Rabb mu….

Wahai diriku yang bahkan tak sanggup melawan pans nya api dunia,

Apakah panasnya jahannam sanggup kau tahan wahai diriku?

Apa yang membuat hati mu begitu mudah dikotori?

Apa yang membuat lidahmu begitu menyakiti?

Apa yang menghalangimu mendapatkan cinta Allah?

Wahai diriku…cinta mana yang kau kejar?
Kaifa haluk ya nafsy? Apa kabar wahai diriku? Apa warna mu hari ini?

Sudah lama aku tak memperdulikan keadaan dirimu

Masih kah dirimu seperti dahulu?

Masih kah Allah menjadi kecintaan utamamu?

Masih kah nikmat iman menyertaimu?

Apa kabar wahai diriku? Rindu rasanya aku ingin merasakan lezatnya saat melihat mu menangis saat mengingat maksiat-maksiat yang mengiringi hari harimu.

Apa kabar wahai diriku?

Bagaimana amal amal mu kemarin?

Apakah masih sama seperti hari ini?

Apakah kau menjadi diri yang puas dengan prestasi amal mu yang tak pernah meningkat?

Wahai hatiku ……. bagai mana dengan mu?

Apakah kau masih sibuk dengan impian impian dunia dan melalaikan bekal akhiratmu? Berapa banyak bahasa Allah yang kau baca hari ini?

Atau bahasa manusia menyempitkan perkataan mu hingga kau terlena?

Apa kabar wahai diriku? Berapa amanah yang kau sia siakan hari ini?

Wahai diriku, kebahagiaan mana yang kekal untukmu?

Wahai diriku yang egois, wahai diriku yang penuh maksiat, wahai diriku yang tak pernah bersyukur, wahai jiwa yang tamak…Tuhan mana yang kau kira memberimu rizki?

Wahai diriku, syurga tuhan mana yang kau harapkan?

Apa kau begitu memuja keindahan dunia yang fana

Wahai diriku yang merasa ”cakep”

Nikmat mana yng telah kau syukuri?

Jawablah wahai diriku………


 
blogger template by arcane palette