2015-11-20
Rindu
Tatapan Matamu membuatku sadar
Bahwa cinta mu telah pudar
Dimana lagi aku harus bersandar..
Ketika kerinduan semakin membakar...
Terluka
Kamu tau apa itu terluka?
Bukan darah yang tergenang
Atau air mata yang berlinang
Tapi kenangan Yang tidak juga hilang
BINTANG & MENTARI
bagaimana kau bilang kau bintang
jika kau hilang dikala siang
bagaimana kau bilang kau matahari
saat malam kau tak lagi kembali
kenapa kau sebut aku bintang
aku tak ingin hilang dikala malam
kenapa kau minta aku menjadi mentari
sungguh aku ingin tetap di sini
mau siang
mau malam
mau petang
aku tak ingin menjadi apapun di langitmu
karena itu hanya akan menjadi separuh hidupmu
jika kau hilang dikala siang
bagaimana kau bilang kau matahari
saat malam kau tak lagi kembali
kenapa kau sebut aku bintang
aku tak ingin hilang dikala malam
kenapa kau minta aku menjadi mentari
sungguh aku ingin tetap di sini
mau siang
mau malam
mau petang
aku tak ingin menjadi apapun di langitmu
karena itu hanya akan menjadi separuh hidupmu
2015-09-11
Puisi Untuk Akseyna
Danau kenanga, kau adalah saksi tertutupnya sebuah mata
Mata yang redup namun penuh sinar cita cita
Danau kenanga dingin mu menyelimuti tubuh sang pengejar cita
Sang pengejar cita cita yang selalu berdiri tegak tanpa asa
Danau kenanga jangan bersedih....
Karena bukan kamu yang bersalah
Bukan kamu yang membuatnya terluka....
Diseberang sana sekelompok orang pembenci sedang tertawa
Tanpa mereka sadari mereka telah kalah
Kalah dengan sebuah pengorbanan sang pengejar cita cita
Kalah dengan sebuah nurani suci seorang pejuang bernama akseyna
Hati mereka meletup letup penuh larva amarah
Mereka bukanlah teman jika takut dengan keadilan
Mereka bukanlah guru jika mengajarkan memburu
Kaulah yang mengajarkan apa itu teman dan apa itu guru
Selamat jalan Sang pejuang cita cita...,
Hatiku bergetar penuh duka
Langganan:
Postingan (Atom)