2009-03-23

Orang bilang hidup itu memilih atau sebagai pilihan. Dari kata memilih atau pilihan tersebut tentu saja tak lepas dari makna sebuah kata “kriteria” atau dengan kata lain berkaitan erat dengannya. Hal itu berlaku dalam berbagai aspek kehidupan, kriteria yang berkaitan dengan sifat atau watak, kriteria yang berkaitan dengan wujud atau fisik, kriteria yang berkaitan dengan lokasi dsb. Misalnya saja dalam dunia pekerjaan, dalam mencari pasangan hidup, sampai-sampai dalam pencarian menu masakan sekalipun diperlukannya, maunya yang enak-enak saja
Lantas, kenapa kita perlu menetapkan kriteria? Paling tidak terdapat beberapa alasan yang dapat dijadikan dasar mengapa perlu menetapkan kriteria dalam hidup. Ketidak-mungkinan setiap orang, benda atau lokasi cocok dengan kehidupan kita dengan kata lain yang tak bisa dipungkiri kita tidak dengan begitu saja dapat menerima sesuatu yang baru. Alasan kedua, adanya harapan-harapan tertentu yang hanya bisa dipenuhi oleh orang-orang dengan kriteria tertentu, hanya dapat dipenuhi oleh situasi tertentu, hanya dapat dipenuhi oleh lokasi tertentu, dan ini mesti kita tetapkan. Alasan ketiga, dengan menetapkan kriteria, berupaya meminimalisir atau bahkan meniadakan persoalan yang mungkin bisa muncul setelah kita menjatuhkan pilihan. Dan tentu saja banyak alasan-alasan lainnya.
Bayangkanlah Anda sekarang sebagai seorang produser film yang sedang mencari seorang aktris untuk membintangi sebuah film action garapan Anda. Tentu Anda tidak akan dapat menerima begitu saja setiap orang yang mengatakan bahwa dia berminat bermain di film yang sedang Anda kerjakan. Dalam hal ini Anda mesti menyeleksi mereka. Dan sebelum penyeleksian ini dilakukan, Anda sudah memiliki kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan terkait dengan aktris yang sedang dicari yang nanti akan membintangi film karya Anda itu. Ambil misal, kriteria yang Anda tetapkan untuk aktris tersebut antara lain adalah tinggi minimal 165 cm, usia 20-25 th, mahir bela diri dsb. Seandainya saja tak ada kriteria yang anda tetapkan seperti contoh diatas dan secara kebetulan ada seorang gadis cantik jelita yang anggun dan lembut kemayu berminat menjadi aktrisnya, lalu Anda pun menerimanya, bagaimana jadinya film action garapan Anda itu? bisa jadi hasil akhirnya menjadi film jenaka dan keluar dari tujuan utamanya

Tidak ada komentar:

 
blogger template by arcane palette